Pengertian Flowchart: Apa itu dan Bagaimana Cara Pakainya?

Pengertian Flowchart – Flowchart adalah diagram yang digunakan untuk merepresentasikan aliran proses atau urutan kejadian dalam sebuah sistem.

Flowchart dapat digunakan untuk menggambarkan langkah-langkah dalam sebuah proses bisnis, algoritma pemrograman, dan bahkan kegiatan sehari-hari.

Biasanya Flowchart menggunakan simbol-simbol geometris yang ditempatkan dalam urutan tertentu dan dihubungkan dengan panah untuk menunjukkan aliran proses atau kejadian.

Sejarah Flowchart

Flowchart pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur elektro bernama Frank Gilbreth pada awal abad ke-20.

Gilbreth mengembangkan sebuah teknik yang disebut “process charting” untuk merekam gerakan tubuh manusia saat bekerja di pabrik.

Kemudian, pada tahun 1921, seorang insinyur kimia bernama Frank Lillian Gilbreth mengembangkan teknik ini lebih lanjut untuk merekam urutan kejadian dalam proses bisnis.

Jenis-jenis Flowchart

Terdapat beberapa jenis flowchart yang sering digunakan, antara lain:

1. Flowchart proses: digunakan untuk menggambarkan urutan langkah-langkah dalam sebuah proses bisnis.

2. Flowchart algoritma: digunakan untuk menggambarkan algoritma dalam pemrograman komputer.

3. Flowchart sistem: digunakan untuk menggambarkan interaksi antara komponen-komponen dalam sebuah sistem.

4. Flowchart data: digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam sebuah sistem.

Keuntungan Menggunakan Flowchart

Terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan flowchart, antara lain:

1. Meningkatkan efisiensi proses: Dengan menggunakan flowchart, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah dan mengoptimalkan proses untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

2. Meningkatkan pemahaman: Flowchart memungkinkan kita untuk dengan mudah memahami urutan langkah-langkah dalam sebuah proses, yang dapat membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

3. Mempermudah koordinasi: Dengan menggunakan flowchart, semua orang dalam tim dapat dengan mudah memahami urutan langkah-langkah dalam proses dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas.

4. Meningkatkan kualitas: Flowchart memungkinkan kita untuk mengidentifikasi masalah sejak awal dan menemukan solusi yang tepat, sehingga dapat meningkatkan kualitas produk atau layanan.

Tips Membuat Flowchart

Terdapat beberapa tips yang dapat membantu dalam membuat flowchart yang baik, antara lain:

1. Tentukan tujuan dari flowchart: Sebelum membuat flowchart, tentukan tujuan dan konteks dari aliran proses atau kejadian yang akan digambarkan.

2. Gunakan simbol yang tepat: Gunakan simbol yang benar untuk merepresentasikan setiap langkah dalam flowchart. Pastikan simbol yang digunakan konsisten dan mudah dipahami oleh semua orang.

3. Gunakan warna dan tata letak yang baik: Gunakan warna dan tata letak yang baik untuk memudahkan membaca dan memahami flowchart.

4. Beri label pada setiap simbol: Beri label pada setiap simbol dalam flowchart untuk memudahkan pemahaman dan meminimalkan kesalahan dalam interpretasi.

5. Tes dan evaluasi flowchart: Setelah selesai membuat flowchart, tes dan evaluasi flowchart tersebut untuk memastikan bahwa aliran proses atau kejadian dapat diikuti dengan mudah dan tanpa kesalahan.

Kekurangan Menggunakan Flowchart

Meskipun memiliki banyak keuntungan, flowchart juga memiliki kekurangan, antara lain:

1. Terlalu rumit: Flowchart yang terlalu rumit dapat menjadi sulit untuk dipahami dan diikuti, sehingga dapat mengganggu efektivitas dan efisiensi proses.

2. Terlalu abstrak: Flowchart yang terlalu abstrak dapat menjadi sulit untuk dipahami oleh orang yang tidak familiar dengan proses atau kejadian yang digambarkan.

3. Tidak fleksibel: Flowchart dapat menjadi kaku dan tidak fleksibel jika proses atau kejadian yang digambarkan berubah.

Cara Menggunakan Flowchart

Untuk menggunakan flowchart, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan tujuan dari flowchart: Tentukan tujuan dari aliran proses atau kejadian yang akan digambarkan dalam flowchart.

2. Identifikasi langkah-langkah: Identifikasi langkah-langkah atau kejadian dalam proses atau kejadian yang akan digambarkan dalam flowchart.

3. Pilih simbol yang tepat: Pilih simbol yang tepat untuk merepresentasikan setiap langkah atau kejadian dalam flowchart.

4. Hubungkan simbol: Hubungkan simbol-simbol yang digunakan dengan panah untuk menunjukkan aliran proses atau kejadian.

5. Beri label: Beri label pada setiap simbol untuk memudahkan pemahaman dan meminimalkan kesalahan dalam interpretasi.

6. Tes dan evaluasi: Tes dan evaluasi flowchart untuk memastikan aliran proses atau kejadian dapat diikuti dengan mudah dan tanpa kesalahan.

Cara Membuat Flowchart

Untuk membuat flowchart, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Tentukan tujuan: Tentukan tujuan dari aliran proses atau kejadian yang akan digambarkan dalam flowchart.

2. Identifikasi langkah-langkah: Identifikasi langkah-langkah atau kejadian dalam proses atau kejadian yang akan digambarkan dalam flowchart.

3. Pilih software flowchart: Pilih software flowchart seperti Microsoft Visio atau Lucidchart.

4. Buat simbol-simbol: Buat simbol-simbol yang akan digunakan dalam flowchart, atau gunakan simbol-simbol yang sudah tersedia dalam software.

5. Susun simbol-simbol: Susun simbol-simbol yang telah dibuat sesuai dengan aliran proses atau kejadian yang akan digambarkan dalam flowchart.

6. Hubungkan simbol-simbol: Hubungkan simbol-simbol yang digunakan dengan panah untuk menunjukkan aliran proses atau kejadian.

7. Beri label: Beri label pada setiap simbol untuk memudahkan pemahaman dan meminimalkan kesalahan dalam interpretasi.

8. Tes dan evaluasi: Tes dan evaluasi flowchart untuk memastikan aliran proses atau kejadian dapat diikuti dengan mudah dan tanpa kesalahan.

Kesimpulan

Pengertian Flowchart – Flowchart adalah representasi grafis dari aliran proses atau kejadian dalam bentuk simbol-simbol yang dihubungkan dengan panah. Flowchart dapat membantu dalam memvisualisasikan aliran proses atau kejadian, meminimalkan kesalahan dalam interpretasi, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses, serta memudahkan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dalam tim.

Namun, flowchart juga memiliki kekurangan, seperti terlalu rumit, terlalu abstrak, dan tidak fleksibel. Untuk membuat flowchart, ikuti langkah-langkah seperti menentukan tujuan, identifikasi langkah-langkah atau kejadian, pilih simbol yang tepat, hubungkan simbol dengan panah, beri label, dan tes serta evaluasi.

Dengan memahami pengertian flowchart dan cara membuatnya, diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses serta mencapai tujuan yang diinginkan.

Leave a Reply